KOTAMOBAGU–Menjelang Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN), arus dukungan pada Zulkifli Hasan untuk kembali memimpin PAN terus bergema. Dari Sulawesi Utara (Sulut), baik Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di tingkat provinsi, maupun Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk kabupaten dan kota bulat kompak meminta agar tokoh politik nasional yang akrab disapa Zulhas ini kembali memimpin PAN sebagai Ketua Umum. Jika kehendak ini tak bisa dibendung, bisa dipastikan Zulhas bakal menciptakan sejarah menjabat Ketum tiga kali berturut atau ‘hattrick’.
Hal ini disampaikan Ketua DPW Sulut Bobi Daud dan Ketua DPD Kota Kotamobagu, Anugrah Begie Gobel. Menurut Gobel, sosok yang kini menjadi Menteri Perdagangan RI itu mampu menjaga stabilitas PAN untuk terus menjadi partai politik mapan. Gobel mengatakan, pada setiap menjelang pesta demokrasi, dalam survey, PAN selalu dalam posisi terancam tidak lolos Pileg. Kendatipun faktanya, PAN selalu lolos ‘parliamentary treshold’ di detik akhir.
“Namun dalam Pileg kali ini, PAN sudah menunjukan tren menembus di atas empat persen, yakni enam persen. Malah kenyataannya, hasil Pileg 2024 PAN malah mencapai 7 persen dengan kursi DPR RI mencapai 48 kursi,’’ papar Gobel. Artinya, kata anggota DPRD Kota Kotamobagu ini, Zulhas sukses menciptakan stabilitas dalam kepemimpinannya. Selain itu, kata dia, di peta politik nasional, di bawah Zulhas, PAN menjadi partai politik yang solid dan diperhitungkan.
Yang tak kalah pentingnya, kata Gobel lagi, kegigihan Zulhas mendukung Prabowo sebagai calon Presiden, sejak 2019 –PAN mendukung Prabowo sejak 2014—membuktikan naluri tajam dari Zulhas. “Kotamobagu ajukan Zulhas nanti di Kongres. Taka da nama lain,’’ mantap Gobel.
Senada dengannya, Bobi Daud juga mengutarakan hal yang sama. “Malah, kami DPW Sulut meminta agar dalam Kongres VI nanti calon tunggal saja, Bang Zulhas!” mantap politikus yang kerap disapa Boda ini. Untuk diketahui, PAN adalah salah satu partai politik yang setiap hajat kongres selalu dinamis. Nyaris taka da figure yang menjabat Ketua Umum dua kali. Sejak didirikan pada 23 Agustus 1998, PAN selalui dinahkodai Ketum tidak lebih dari dua periode. Amin Rais memimpin pada 1998-2000, saat PAN awal didirikan. Tokoh reformasi nasional ini kemudian menjadi Ketua Umum lagi pada 2000-2005, saat mulai dilakukan pemilihan oleh peserta. Soetrisno Bachir kemudian menjadi Ketum periode 2005-2010. Hatta Rajasa melanjutkan period berikut, 2010-2015.
Zulhas yang merupakan Sekjen masa Soetrisno Bachir, kemudian menjadi penantang Hatta pada Kongres IV di Bali, pada 2015. Zulhas kemudian memenangkan pertarungan sengit itu. Giliran Kongres V di Kendari, 2020, Zulhas ditantang oleh Drajad Wibowo dan Mulfahri Harahap. Namun, Zulhas membuktikan keperkasaannya dan menciptakan sejarah menjadi Ketum yang terpilih dua kali berturut, yakni lewat Kongres IV dan V. Jika kembali terpilih, maka Zulhas akan menciptakan sejarah yang sulit disamai dalam partai berlambang matahari ini. (The)