Jakarta – Lamanya waktu pacaran bukan jaminan jika pasangan suatu saat akan mengajak Anda menikah. Lamaran akan datang jika seseorang merasa yakin dan siap untuk membina rumah tangga dengan Anda.
Namun, memastikan si dia akan melamar Anda tak hanya dipastikan dengan kata-kata. Ada beberapa hal yang menunjukkan jika dia serius untuk mengajak Anda melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius. Silakan dicek, jika dia seperti ini, Anda boleh ge-er, nih.
Mengurangi kebiasaan (sekadar) nongkrong
Bertemu dengan teman memang tak bisa dibatasi, tapi kini saat Anda diajak si dia kumpul bersama temannya, pembicaraan mereka tak lagi sebatas pergaulan. Mereka justru mulai membicarakan proyek bersama atau bisnis apa yang bisa dilakukan bersama.
Tak jarang pasangan membicarakan informasi baru yang didapatnya. Yap, untuk pasangan yang mulai serius, ngobrol ngalor-ngidul tak lagi diperlukan, semua pembicaraan harus bernilai dan ada manfaatnya.
Kalau sudah begini, 60% peluangnya dia akan mengajak Anda menikah.
Melibatkan Anda di acara keluarga
Jika biasanya Anda dan pasangan lebih sering berkencan di mal, nonton, atau sekedar nongkrong, sekarang intensitasnya mulai meningkat. Si dia pun meminta Anda untuk rajin mengunjungi keluarganya atau sekadar makan malam di rumah.
Bahkan, dia juga mengajak Anda untuk datang ke acara keluarganya seperti arisan atau ulang tahun keponakannya. Sebaliknya, dia pun mulai mengingat tanggal ulang tahun orangtua atau keluarga Anda. Boleh dibilang, peluangnya sudah 70% si dia akan melamar Anda.
Menyimpan dananya di rekening terpisah
Namanya cowok biasanya mengatur keuangannya tak sedetail cewek—kecuali dia memang ahli dalam keuangan. Apalagi jika masih lajang. Biasanya mereka kesulitan mengerem saat bersenang-senang.
Jadi, ketika si dia mulai membagi dananya dalam rekening terpisah untuk tabungan jangka panjang, Anda yang perempuan boleh tersanjung, nih. Pasangan Anda sudah mulai memikirkan masa depan, mungkin saja salah satunya adalah rumah. Peluangnya 80% si dia akan mengajak ke jenjang yang lebih serius.
Mulai fokus membeli properti
Pembicaraan Anda setiap weekend kini tak hanya diisi dengan ingin makan di mana, atau enaknya nonton film apa, melainkan si dia mulai bertanya kepada Anda, jika punya rumah nanti enaknya di daerah mana. Si dia pun mulai banyak bertanya, desain rumah seperti apa yang menjadi impian Anda.
Pembicaraannya pun bukan lagi sekedar berandai-andai, melainkan mulai memikirkan jarak antara rumah impian dengan tempat kerja, fasilitas-fasilitas umum yang diperlukan, sarana transportasi, dan lain-lain.
Wah, kalau sudah seperti ini, boleh dibilang prospeknya sudah 90 persen si dia akan mengajak Anda menikah dalam waktu tak lama lagi.
Menyimpan brosur perumahan
Bila tadinya dia tak terlalu peduli dengan iklan perumahan, kini dia justru mengajak Anda untuk melihat lokasinya.
Bahkan jika dia nantinya akan mendapatkan rumah milik orangtuanya, pasangan mulai menanyakan pendapat Anda tentang dekorasi baru yang bisa diterapkan di tempat tinggal barunya. Hmmm… kalau sudah begini sih, 95% dia akan segera mengajukan pertanyaan yang Anda tunggu-tunggu seumur hidup Anda: will you marry me?
(Simak juga: Tips Menata Rumah bagi Pasangan Baru)
Tentu saja, sebagai pasangan, Anda juga tak boleh diam saja. Lakukan yang terbaik yang Anda bisa. Ikutlah menabung. Kalaupun Anda berniat menjadi ibu rumah tangga, manfaatkan waktu lajang Anda untuk mencari uang sebagai bekal tabungan, agar Anda pun memiliki sumbangsih dalam usaha mewujudkan rumah tangga.
Berikan dukungan kepada pasangan Anda di masa-masa sulit. Jika Anda berhasil membantunya melewati masa-masa sulit, hidupnya akan ia dedikasikan untuk kebahagiaan Anda semata.
Bagi pasangan yang memiliki anggaran terbatas untuk rumah, lebih baik mencari rumah satu lantai dengan dua kamar tidur dengan harga lebih terjangkau. Agak jauh dari tempat kerja tidak terlalu masalah, asalkan dekat dengan akses transportasi, baik jalan tol, terminal, atau stasiun kereta.