Lensa.News, BOLSEL– Pernah terpikir untuk melepas penat sejenak setelah sebulan penuh bersikutat dalam rutinitas pekerjaan? Atau menyalurkan keinginan ”menjelajah” bagi para pelajar? Pulau Lampu adalah jawabannya.
Pulau ini terletak di Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara. Sekalipun masih nyenyai terdengar, pulau Firdaus ini tak termasuk dalam daftar Pulau-Pulau Terluar. Dengan tipikal pulau tropis: pasir putih (dengan sedikit gradasi hitam), pepohonan menjulang, air berwarna pirus (turquoise) membawa nuansa damai.
Sungguh sepi. Sebab bila sedang berada di Pulau Lampu, pengunjung hanya ditemani desir angin, kicau burung, dan debur ombak.
Pulau yang dulunya bernama Pondang Mointok ini juga tak memiliki penghuni tetap selain seorang penjaga mercusuar, sekaligus pengawas dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bitung yang ditemui Lensa.News.
Bagaimana mencapai Pulau Lampu? Dari Ibu Kota Kabupaten, Molibagu, dibutuhkan waktu 1,5-2 jam menggunakan mobil menuju dermaga Dumagin, kemudian dilanjutkan dengan katinting dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Bila menggunakan long-boat atau jalur air, waktu yang dibutuhkan sekitar 2-3 jam, tergantung arus dan angin. Lensa.News lebih menyarankan pengunjung untuk menempuh perjalanan lewat jalur laut.
Bagi para pecinta dunia bawah air, entah para scuba diver, free diver ataupun sekedar snorkeling, Pulau Lampu adalah opsi terbaik. Deretan Acropora berukuran masif yang biasa disebut sebagai table coral menjadi daya tarik Pulau ini. Bagian depan pulau bisa dijadikan tempat untuk Discover Scuba Diving sebab terumbu karang langsung dapat dinikmati meski hanya pada kedalaman 5-8 meter.
Nah, lain lagi apabila pengunjung ingin mengambil jalan memutar ke belakang pulau. Di sana terdapat titik penyelaman yang baru disentuh oleh dua orang penyelam dari kota Tinutuan, Daniel dan Ari. “Ada wall yang sangat bagus untuk dijelajahi, letaknya di belakang pulau. Yang diving di spot itu baru dua teman dari Manado,” ungkap Ayub Mooduto, akrab disapa Yubs, fotografer sekaligus penyelam yang waktu itu ikut dengan dua tamu tersebut.
Jadi, tertarik untuk mengejar sepi di Pulau Lampu?
(Chong)