Lensa.News, BOLSEL- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), bekerja sama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, menyelenggarakan pelatihan teknos Kajian Lapangan Kawasan Ber-Nilai Konservasi Tinggi (NKT) tingkat Lanskap, di Kantor Bappelitbangda, kompleks Perkantoran Panango, pekan kemarin.
Kaban Bappelitbangda Harifin Matulu melalui Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappelitbangda Bolsel Wawan Gobel, menuturkan usai dari pelatihan teknis Kajian Lapangan Kawasan NKT tingkat Lanskap Ini, para peserta akan turun ke lapangan dan mengumpulkan data.
“Selain itu, Pelatihan secara online dimaksudkan untuk dapat memberikan bekal kepada tim kajian NKT di daerah/lapangan untuk melaksanakan kerja lapangan sesuai standar dan acuan yang berlaku,” sebutnya.
“Data ini nantinya sebagai dasar untuk penyusunan dokumen informasi perencanaan pembangunan wilayah yang berkelanjutan di Kabupaten Bolsel, baik melalui RTRW dan RPJMD,” tambahnya.
Gobel juga mengapresiasi WCS Indonesia Program atas terselenggaranya kegiatan pelatihan teknis tersebut.
“Ini adalah kegiatan yang baik, terutama dalam rencana, pembangunan untuk Bolsel,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi Lensa.news, Projeck Manager Infrastruktur WCS Indonesia ProgramTitiek Setyawati mengatakan bahwa, kajian NKT ini menjadi dasar dan modal yang penting bagi daerah yang dalam mengelola dan membangun wilayahnya melalui RTRW ataupun RPJMD.
“Utamanya dalam upaya mendorong pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). Ini menjadi target pembangunan negara secara global,” kata Titiek.
NKT ini menjadi bahan esensial dan incaran tiap daerah untuk dapat dilengkapi. “Sehingganya, dengan kondisi ini Pemkab Bolsel satu langkah lebih maju,” lanjutnya.
Sementara itu, Iwan Hunowu Country Director – WCS Indonesia Program Sulawesi, mengaku bahwa, komitmen dan semangat Pemkab Bolsel, untuk melakukan inisiatif ini perlu diacungi jempol. “Karena dapat menjadi contoh daerah yang lain dalam pengelolaan ruang dan sumberdaya yang terintegrasi dan Lestari secara lanskap dari gunung ke laut,” ujarnya.
Tambahnya, kegiatan ini mendapat dukungan tim ahli dari praktisi NKT termasuk WCS Indonesia Program. “Yakni, Institut Pertanian Bogor (IPB), Ideas dan Tropenbos Indonesia,” jelasnya.
Sekedar diketahui Nilai Konservasi Tinggi menurut definisi HCVRN (2017) adalah nilai-nilai biologis,
ekologis, sosial dan/atau budaya yang memiliki arti (signifikansi) dan/atau peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan alam. Turut hadir, jajaran Pemkab Bolsel BKSDA Sulut, TN Bogani Nani Wartabone, dan KPH II Boltim-Bolsel. Sedangkan para pemateri via online adalah pemateri dari WCS Indonesia Program di Bogor.
(Rmd)