Editor/Peliput: Sumantri Ismail
Lensa.news,SULUT — Karnaval Budaya dalam rangka memeriahkan Festival Pesona Bunaken (FPB) 2018 minim peserta. Selain itu, pengunjung yang datang tidak begitu banyak. Hal ini dikarenakan jadwal pelaksanaan bersamaan dengan pengucapan syukur umat Nasrani yang ada di Kabupaten Minahasa.
Pantuan Lensa.news, Minggu (22/7/18), pengunjung yang hadir kebanyakan hanya dari masyarakat lokal Manado. Turis manca negara maupun turis dalam negeri tidak nampak pada pelaksanaan Karnaval Budaya kali ini. Padahal Karnaval Budaya ini merupakan salah satu attraction (daya tarik) untuk mengundang wisatawan datang ke Kota Manado.
“Ini sebenarnya sudah kegiatan banyak kali yang kita buat untuk Karnaval. Namun kali ini agak berbeda, karena kita lupa kalau hari ini ada pengucapan di Minahasa. Sehingga biasanya sampai 50 peserta yang tadi cuma 10-an. Kita juga tidak memprediksi acara kita bisa bersamaan dengan pengucapan,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Daniel Mawengkang kepada Lensa.news, usai kegiatan Karnaval Budaya.
Dengan berbarengan dengan pengucapan syukur di Minahasa, Mawengkang mengatakan, turis asing yang datang di Sulut itu pun diboyong menuju ke Kabupaten Minahasa, sehingga tidak nampak para turis di Karnaval tersebut.
“Warga asing pun langsung diboyong kesana. Memang kadang-kadang kita lupa, sehingga hanya hitung awalnya saja dan terakhir kita lupa kalau hari ini ada pengucapan. Namun kita buktikan di pulau Bunaken ada bnyak sekali turis yang bergabung dengan kita. Berbeda dengan tahun sebelumnya itu cuma sedikit. Tapi kali ini yang berpartisipasi banyak, sampai-sampai kita membuat pertandingan volly pantai bersama dengan warga asing, baik itu dari Tiongkok, Swis, Australia dan beberapa Negara yang berkunjung ke Bunaken,” terang Mawengkang.
Namun meski berbarengan dengan pengucapan syukur, Mawengkang mengatakan, antusias dari masyarakat Manado yang haus akan hiburan masih bisa memadati kegiatan Karnaval Budaya meski tidak begitu banyak yang menghadiri.
“Artiannya, kalau orang Manado itu masih haus hiburan. Bahkan bukan hanya orang Manado tetapi semua kalangan suka dengan hiburan,” ujarnya.
(Tri)