KOTAMOBAGU — Kota Kotamobagu menjadi satu-satunya perwakilan Kawasan Timur Indonesia dalam daftar kota paling potensial di Indonesia untuk pengembangan bisnis information and communication technology (ICT). Hal tersebut tak lepas dari kerjasama dan usaha pemerintah dalam pengembangan sektor teknologi informasi dan komunikasi di Kotamobagu.
Badan Pusat Statistik (BPS) menggolongkan bisnis ICT melalui Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Pertama, aktivitas penerbitan. Kedua, berkenaan dengan pembuatan gambar bergerak, video, televisi perekaman. Sektor ketiga, menyangkut penyiaran radio dan pemrograman. Keempat, bidang telekomunikasi. Selanjutnya kelima adalah jasa informasi, pengolahan data serta hosting.
“Komitmen Pemerintah KK untuk terus membangun dan memperluas cakupan infrasturuktur teknologi informasi dan komunikasi, serta dukungan untuk peningkatan layanan publik berbasis ICT, sudah merupakan peran strategis pemkot untuk membuka ruang terhadap perkembangan sektor ICT di Kota Kotamobagu,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotamobagu Fahri Damopolii, Selasa, (19/1).
Menurutnya, sektor ini memang tergolong sektor yang menjanjikan, karena bisa beradaptasi langsung dengan kebutuhan atau keinginan masyarakat, terutama kebutuhan berbagai layanan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, termasuk kebutuhan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi yang perkembangannya sangat pesat dan sangat memudahkan berbagai aktivitas masyarakat.
“Di Kotamobagu sendiri, seperti yang dilansir dari lokadata, rata-rata pertumbuhan sektor ICT mencapai 9,2 persen. PDRB wilayah tumbuh 6,7 persen. Dengan porsi ICT terhadap PDRB hanya 2,5 persen, sektor ini masih menjanjikan ruang perkembangan yang memadai. Pada 2019, nilai ekonomi kita saja mencapai Rp 68 miliar,” katanya.
Dia juga menambahkan bahwa Kotamobagu harus bangga, sebab tak semua wilayah di Indonesia layak menjadi ladang pengembangan bisnis ICT. Untuk menemukan wilayah paling potensial, lokadata harus menyaring 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan tiga tahap seleksi.
“Kemudian mereka akan nilai daerah mana yang pertumbuhan ekonominya baik, kondisi finansialnya baik, dan beban sosialnya baik. Dapatlah delapan daerah, salah satunya ada Kotamobagu,” ujar Fahri.