Rep : Irwin Mokoagow
BOLMONG — Bantu tingkatkan mutu pendidikan di Bolaang Mongondow Raya (BMR), Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyerahkan dana hibah sebesar Rp500 juta, kepada Universitas Dumoga Kotamobagu, guna menunjang kegiatan akademik, pengelolaan kampus dan operasional fakultas.
Kegiatan serah terima dana hibah digelar di lantai 2 Kantor Bupati Bolmong Kecamatan Lolak, Selasa (31/8) pagi tadi.
Bupati Yasti saat diwawancarai awak media mengatakan, ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Bolmong untuk peningkatan kualitas pendidikan anak-anak yang berada di Bolaang Mongondow Raya (BMR).
“Bantuan ini untuk rektorat bukan kepada yayasan. Artinya untuk peningkatan mutu pendidikan anak-anak kita,” terang Bupati Yasti.
Tak lupa pula dalam kesempatan tersebut Bupati Yasti juga mengajak kepada para kepala daerah se-BMR agar turut sama-sama membantu agar UDK bisa eksis.
“Mari sama-sama kita bantu agar supaya UDK atau yang sebentar lagi Insy Allah akan berganti nama menjadi Universitas Bolaang Mongondow Raya (UBMR) supaya bisa eksis dan dikenal di berbagai daerah. Selain itu saya berharap kepada pihak rektorat dan yayasan untuk mencari terobosan baru agar supaya UBMR ini bisa berlari cepat pengembangannya,” ujar Bupati Yasti.
Bupati Yasti juga meminta kepada seluruh Sangadi atau Kepala Desa (Kades) di Bolmong agar memberikan beasiswa untuk meneruskan jenjang pendidikan anak-anak kita di UDK.
“Minimal satu desa, dua anak yang diberikan beasiswa khusus untuk masuk UDK, karena kita saat ini fokus untuk pengembangan SDM, kalau Universitas lain jangan dulu, UDK prioritas karena berada di tanah BMR,” jelas Bupati Yasti.
Disisi lain Rektor UDK, Dr. Ir Agus Suapandi Soegoto, SE. M.Si, kepada sejumlah awak media mengatakan, civitas akademika UDK merasa gembira karena ini merupakan salahsatu bentuk bantuan atau intervensi langsung dari Pemkab Bolmong untuk pengembangan SDM di BMR dan ini sejalan dengan program pemeribtah pusat.
“Untuk mengembangkan perguruan tinggi yang unggul memang butuh sinergi kerjasama dengan Pemda. Ibu Yasti memang sangat gigih membantu kita dan ini merupakan perhatian langsung yang diberikan kepada kita, tentunya kesempatan ini tidak kami sia-siakan, tapi kami gunakan untuk meningkatkan agar UDK menjdi perguruan tinggi yang setara dengan perguruan tinggi yang lain yang ada di Indonesia,” ucap Agus.
Ia mengatakan, UDK saat ini sudah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). BAN-PT sendiri adalah lembaga resmi akreditasi yang memperoleh wewenang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
“UDK saat ini sudah terakreditasi BAN-PT, dan tidak semua perguruan tinggi bisa. Saat ini ada surat dari Dirjen Dikti ada sekitar kurang lebih 255 perguruan tinggi yang tidak lolos program studi,” kata Soegoto.
Lewat tangan dingin pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Yasti, ia berharap nanti kedepan seluruh pimpinan daerah di BMR akan bantu UDK.
“Saat ini yang sudah memberikan hibah yakni Pemkot Kotamobagu, bangunan eks kantor Bupati kita akan tempati untuk dibuatkan kampus dan dana hibah Rp500 juta dari Bupati Bolmong, selain itu UDK juga dilibatkan dalam tim keuangan daerah Bolmong, itu kami sangat berterima kasih,” kata dia.
Terkait pergantian nama, UDK bakal diubah menjadi UBMR agar bisa mewakili 5 Kabupaten Kota yang ada di BMR.
“Kenapa UBMR, agar supaya bisa mewakili 5 Kabupaten/Kota yang ada di BMR, dengan begitu rasa memiliki dari semua wilayah akan sangat tinggi, selain kepentingan untuk generasi berikut, nama ini juga sudah didorong oleh Pemkot Kotamobagu dan Pemkab Bolmong,” jelasnya.
Pihaknya juga menargetkan untuk menerima mahasiswa asing, ini merupakan salah satu kriteria penilaian universitas yakni harus memiliki mahasiswa asing.
“Dan kami sudah mendapat dorongan dari Bupati Yasti, mudah-mudahan untuk percepatan SDM di daerah, Desa-desa bisa mengirimkan calon-calon mahasiswanya kepada kami, karena mu tidak mau PBMR saat ini tengah bergulir, kalau kita tidak cepat mempersiapkan SDM-nya maka kita akan tertinggal, apalagi saat ini BMR tengah dilirik perusahaan-perusahaan besar dunia, sayang kalau kita jadi penonton di negeri sendiri,” tukasnya.
UDK sendiri sudah melakukan perubahan, diantaranya penambahan program studi, ada 3 program studi yang sudah diajukan yakni perikanan, ilmu kelautan dan teknik lingkungan.
“Nanti kedepan ditambah lagi ilmu hukum, kedokteran dan keperawatan. Mudah-mudahan rencana ini cepat terealisasi, hanya memang ada satu persyaratan yakni kita harus memiliki kampus yang representatif, makannya kami bersyukur perhatian pemerintah ini sangat kuat kepada kita, mudah-mudahan kita seiring selangkah,” tutupnya. (Advertorial)