Lensa.News, KOTAMOBAGU — Gula buatan Made Mangku, warga Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, mulai diperkenalkan Cafe TB Kopi di Denpasar, Provinsi Bali, (03/10).
Made Mangku saat dikonfirmasi mengatakan, berhubung ia memiliki saudara dekat yang juga salah satu pemilik cafe di Denpasar Provinsi Bali, ia mencoba bekerjasama untuk menperkenalkan gula semut yang terbuat dari air nira ini menjadi pemanis untuk kopi, teh dan minuman lainnya yang butuh pemanis.
“Nah, torang coba perkenalkan produk kita dari Kota Kotamobagu. Karena, menurut penjelasan saudara saya di sana, bahwa orang Eropa yang berkunjung ke Bali sudah tidak mau mengkonsumsi gula putih, mereka suka kopi pakai gula aren. Jadi kan peluang terbuka,” kata Made, yang juga dipercayakan sebagai Ketua Badan Usama Milik Desa Moyag Tampoan.
Menurutnya, ini celah bagus bagi kita untuk memanfaatkan peluangl itu. Nah, kita coba tawarkan prodak dari Kota Kotamobagu sini yang berasal dari air nira atau bisa dikatakan gula aren, karena penjulan kopi pergelas kecil di sana itu mencapai Rp 48 Ribu.
“Saya lihat peluang itu pas dengan situasi, karena bertepatan yang butuh kopi gula aren ini orang luar. Peluang pasar itu bagus kita lihat, sehingga kita coba jajaki itu,” ucapnya.
Untuk tahap awal ini kata Made, mereka sudah memesan 3 kg gula semut yang sudah dikemas dan siap di campur dalam minuman.
“Kandungan dan manfaat gula semut ini ada banyak, diantaranya mengandung Thiamin (vitamin B1), Ribofvlamin (vitamin B2), Nicotinic Acid (vitamin B3), Pryridoksin (vitamin B6), Ascorbic Acid misalkan mencegah kanker, kalsium seperti melancarkan peredaran darah, serta Macin salah satunya untuk membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem perceranaan,” ungkapnya.
Terpisah, Gus Belantara atau dikenal masyarakat Bali dengan sebutan Gus Panji, pemilik cafe TB Kopi saat dihubungi melalui via seluler mengaku, kalau gula semut ini sudah diperkenalkan kepada teman-temanya yang berkunjung ke cafenya. Dari penuturan mereka kata Gus, rasanya katanya kok berbeda dengan gula-gula biasa pada umumnya.
“Kalau ini kata mereka, rasanya lebih manis dan lebih kental,” terangnya.
Selain itu kata Gus, menurut pak Made gula ini juga lebih aman. Jadi bagus di pasarkan di Bali.
“Sekarang ini masih saya nyobain ke teman-teman yang suka ngopi dulu. Tapi untuk kedepan, saya juga akan coba masukan ke hotel-hotel dan vila di Bali,” katanya.
(Ikbal)