Editor/Peliput: Sumantri Ismail
Lensa.news,SULUT – Asisten Pemerintahan dan Kesra Edison Humiang mengingatkan kepada setiap sekolah yang ada di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk memperhatikan daya tampung sekolah bagi siswa-siswi yang akan mendaftar di Sekolah. Karena menurut Humiang, penerimaan siswa-siswi yang sudah melebihi kapasitas itu, sudah tidak efektif melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Sekolah harus memperhatikan daya tampung. Kalau daya tampungnya lima ratus jangan terima seribu. Itu sudah tidak efektif lagi belajarnya. Jika sudah begitu, mutu pendidikan seperti apa yang kita harapkan,” kata Humiang usai membuka rapat pemantapan peran koordinasi membangun siswa yang sehat dan cerdas, dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Sulut, Kamis (5/7/18) di ruang WOC Kantor Gubernur Sulut
Lanjut Humiang, hal seperti itu juga kan menimbulkan kerawanan seperti, tawuran atau perlekahian. “Bagaimana tidak terjadi kalau siswa lebih banyak diluar dari pada didalam kelas. Karena daya tampung kelasnya tidak memadai. Karena itu, dalam rangka penerimaan siswa baru itu, harus diawasi dan dikendalikan penuh oleh Dinas Pendidikan,” ujar Humiang.
Humiang juga menegaskan kepada setiap Management Sekolah untuk bisa mengelolah Sekolah, agar dapat dipercaya orang tua murid dan menyekolahkan anaknya di Sekolah yang bukan menjadi Sekolah unggulan. “Yang pasti, mengelolah Sekolah itu jangan hanya Senin-Kamis. Artinya seperti Sekolah siluman yang muridnya hanya akan ada jika saat ujian. Maka management Sekolah harus managemeny yang baik dan benar serta dapat dipercaya oleh masyarakat. Jika sekolahnya dipercaya masyarakat, otomatis mereka akan menggiring anaknya untuk masuk di Sekolah itu,” tukas Humiang.
Begitu juga dengan Dinas Pendidikan, Humiang menegaskan, agar ada pembinaan secara berlekanjutan kepada jajaran pendidikan, dari tiga aspek yakni pengetahuan, sikap, keterampilan. “Dinas Pendidikan punya kewajiban melakukan pembinaan secara continue kepada jajaran pendidikan. Terutama guru, harus melakukan pengujian terhadap tiga aspek yakni pegentahuan, sikap dan keterampilan,” ungkap Humiang.
(tri)