Editor/Peliput: Sumantri Ismail
Lensa.news,SULUT — Pertumbuhan pariwista di Sulawesi Utara (Sulut) terus mendapat pujian dari berbagai kalangan. Selain Kementerian Pariwisata yang merilis pertumbuhan pariwisata di Sulut dengan jargon, Aksestability, Attraction dan Amenities, Salah satu Artis Nasional yang juga Presenter TV di Indonesia Rico Ceper menyatakan bahwa kerja keras dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam meningkatkan pertumbuhan Pariwista di Sulut sangat baik. Baik dari segi aksesnya, tempat hunian dan objek wisata yang ada.
“Pariwista yang ada di Sulawesi Utara itu menurut saya cukup baik. Baik wisata pantai, kuliner, bahari dan lain sebagainya. Ini tentu tak lepas dari kerja keras dari Pimpinan Daerah,” kata Rico kepada Lensa.news, Kamis (19/7/18) kemarin usai pembukaan festival pesona bunaken 2018 di Manado Town Square.
Dikatakan pula, artis bernama lengkap M. Rinko Safinka ini, bahwa dirinya tidak pernah bosan mengunjungi objek wisata yang ada di Sulut.
“Saya sudah enam kali ke Manado, dari ke enam kali itu, empat kali saya ke bunaken dan dari empat itu dua kali saya menyelam. Jadi artinya, itu bukan hal yang baru, tapi tak pernah bosan, karena kaya akan potensi wisatanya yang indah,” ujar presenter Tv untuk acara olahraga itu.
Untuk perkembangan di Sulut, Rico mengatakan, mode transportasi dan tempat hunian yang ada di daerah bumi nyiur melambai ini juga meningkat.
“Saya lihat perkembangan di Sulut ini sudah mulai namlak dengan jalanannya yang lebih padat, karena mode transportasinya. Begitu juga dengan tempat hunian seperti hotel juga sudah banyak, meski harganya masih relatif diatas rata-rata. Mungkin karena suplaynya yang sedikit. Seperti yang dikatakan Wagub pada pembukaan festival pesona bunaken tadi (kemarin-red) bahwa harga hotel masih mahal,” ujar Rico Ceper.
Namun disisi lain, dia mengutarakan masukannya terkait dengan kebersihan. Dia mengajak semua elemen untuk mengevaluasi soal keterbiasaan jorok yang membuang sampah sembarangan.
“Kalau saya lihat, khususnya manado yang harus dievaluasi itu kebersihan. Karena dimana-mana, pada umumnya sering turis dalam negeri maupun masyarakat dalam kota ninggalin sampah. Berarti kita yang jorok. Untuk itu mari kita evaluasi hal ini,” pintahnya.
(Tri)