Editor: Sumantri Ismail
Lensa,POLITIK — Pengamat Politik dan Pemerintahan di Sulawesi Utara (Sulut), Taufik Tumbelaka mengatakan, bahawasanya pendidikan kader dalam berpolitik oleh partai politik (Parpol) tidak berjalan.
Pasalnya, hal itu terlihat dari kinerja para wakil rakyat yang duduk di DPRD, baik itu Provinsi bahkan Kabupaten/Kota.
“Para legislator terkesan sulit menjalankan tugas sebagaimana yang diamanatkan warga Bumi Nyiur Melambai,” kata Tunbelaka saat melakukan konferensi pers.
Tumbelaka menjelaskan, bahwa hal ini berdasarkan fakta kajian dari Tumbelaka Academic Center, lewat pengamatan dan penilaian sejumlah wartawan yang pos liputannya di DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Kinerjanya buruk. Banyak legislator justru malas ngantor tanpa alasan jelas, serta belum sepenuhnya memperjuangkan aspirasi yang disampaikan masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, kegiatan perjalanan dinas serta jam masuk kantor para legislator tidak jelas. Artinya, tujuan perjalanan dinas yang biasanya disebut konsultasi atau studi banding, tidak memberikan manfaat positif.
“Jam masuk kantor para wakil rakyat tidak jelas. Seharusnya jam kerja itu selama 8 jam dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 Wita. Kalau ada perjalanan dinas, mana manfaatnya, lalu mana laporan kegiatannya?,” papar alumni mahasiswa UGM ini.
Dirinya berharap, perlu ada pembangunan politik, khususnya dari para elit-elit politik baik ketua atau pimpinan parpol di pusat, untuk memberikan pengertian dan pemahaman bagi kader-kadernya di daerah agar berkualitas dan bertanggung jawab dalam tugas, terlebih yang memangku jabatan publik, seperti kepala daerah dan anggota DPRD.
“Ini penting agar kepercayaan masyarakat terhadap parpol bisa lebih meningkat dengan adanya kader-kader yang tahu apa yang dibutuhkan masyarakat untuk memperjuangkannya,” tandasnya. (Tri)