Lensa.News,KOTAMOBAGU — Proses evakuasi korban ambruknya Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow telah memasuki hari ke-10 pencarian. Pun, Kamis (7/3/2019) pukul 11.00 Wita, Tim SAR Gabungan telah memutuskan untuk menghentikan pencarian korban, dikarenakan lokasi pencarian sudah tidak aman lagi bagi tim SAR Gabungan.
Hal ini dikatakan Direktur Operasi Basarnas Budi Pratama saat konferensi pers. “Hari ini tepat hari ke 10. Dan tim menuntaskan proses evakuasi, dengan pertimbangan tim teknis perusahaan, goa sudah tidak aman lagi. Mulai ada reruntuhan batu yang jatuh dan menutup goa,” ujar Budi.
Lanjut Budi, dengan pertimbangan tersebut , proses evakuasi pun harus diakhiri karena sudah sangat berbahaya bagi tim yang melakukan evakuasi. Bahkan dia mengatakan, sejak malam hari tim hanya bisa bekerja selama tiga jam.
“ Setelah 3 jam melakukan pencarian, bebatuan mulai jatuh,” tukasnya.
Pun, ia berharap, pihak keluarga korban bisa menerima hasil evakuasi yang dilakukan tim. “Saya harap keluarga korban menerima hasil evakuasi dari tim selama sepuluh hari melakukan pencarian,” harapnya sembari mengatakan “Hasil pencarian yang kami lakukan selama sepuluh hari ini berhasil mengevakuasi 45 korban dengan rincian 27 meninggal dunia dan 18 orang terselamatkan. Jumlah tersebut sudah sesuai dengan laporan orang hilang dari keluarga” jelasnya.
Turut hadir dalam konfrensi pers tersebut, Bupati Bolmong Yasti Mokoagow, Wali Kota Kotamobagu Ir Tatong Bara, Wakil Walikota Nayodo Koerniawan, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani F Siahaan, pihak TNI, pihak JRBM dan RSUD Kotamobagu.
(Tri)