Rep: Ramdhani Amiri | Red: Cadavi Lasena
BOLSEL — Menjelang pergantian tahun baru, Kepolisian Resor (Polres) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar konferensi pers terkait dengan situasi di wilayah hukum Kabupaten Bolsel, di Aula Polres Bolsel, Jumat (31/12).
Dalam konferensi pers itu, AKBP Ketut Suriayana Kapolres Bolsel mengungkapkan, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Bolsel selama tahun 2021 tercatat sebanyak 203 kasus atau laporan, dan yang telah tuntas sebanyak 139 kasus.
“Dari tahun sebelumnya sampai sekarang kasusnya tetap sama, 2020 tercatat sebanyak 102 kasus penganiayaan dan 2021 itu 77. Tapi, kasus tersebut masih dominan, penganiayaan biasa,” ungkapnya.
Lanjutnya, jika ia mengatakan ada juga kasus yang paling menonjol yakni Pancabulan, kasus ini dalam pengembangan.
“Tersangka sudah di tahan di Polsek, sudah kami tahan kemudian akan di proses, untuk saat ini kita masi menlengkapi saksi-saksi semua sebelum kita ajukan ke-Kejaksaan berkasnya,” kata Suriyana.
Untuk lakalantas kalo dilihat dari tahun 2021 ini naik, dibandingkan tahun 2021, semua itu disebabkan dari ketidak hati-hatian, sekarang jalan kita sudah lurus, sudah bagus, tapi karena banyak yang tidak hati-hati itu malah terjadi sekarang.
“Ini makanya kita harapkan mohon melengkapi kenderaan, terutama memakai helem,” ungkapnya lagi.
Perwira dua Bunga ini pun menambahkan, kedepan pihaknya akan meningkatkan lagi penanganan-penanganan kasus di Bolsel.
“Kami akan aktifkan kembali pos-pos kamling disetiap Desa,” katanya.