Lensa.news, BOLMUT – Musibah yang terjadi di Bolaang Mongondow (Bolmut) dan Bolmong, membuat kelabakan Pemda setempat, apalagi warga.
Derita yang dirasakan warga kedua daerah ini, khususnya di Bolmut, turut dirasakan warga Bolmut diperantauan di BMR.
“Ya Allah semoga tetap dalam lindungan Mu. Yang sabar Utat Rendi Nento,” tulis pesepakbola Robin Nento yang keluarganya berada di Bolmut. “Ya Allah semoga Allah melindungi keluarga semua di Bolmut,” timpal warga Bolmut lain diperantauan dengan nama akun Nena Lapamusu di media sosial.
Hujan yang turun sepanjang Selasa (3/3) hingga Rabu (4/3) pagi dengan intensitas yang sangat tinggi di wilayah Bolmut, mengakibatkan terjadinya banjir hampir di semua wilayah kabupaten ini.
Pantauan media ini, banjir terparah terjadi di wilayah kecamatan Sangkub, Bintauna dan Bolangitang Timur. Akibat dari banjir yang sedang terjadi, Jalan Trans Sulawesi Lintas Utara mengalami kelumpuhan total.
Di Desa Kopi kecamatan Bintauna, pertanian padi semuanya tenggelam. Air mengenangi wilayah ini bervariasi, sekitar 0,5 – 2,5. Di Bolangitang Timur berbagai fasilitas pemerintah terlihat digenangi air yang setiap waktu bertambah tinggi dan belum bisa digunakan seperti Puskesmas dan sekolah.
Hingga saat ini, petugas berusaha melakukan langkah-langlah agar Puskesmas bisa beroperasi. Salah seorang warga desa Kopi mengatakan jika sebelumnya desa Kopi tidak terdampak seperti saat ini.
“Biasanya air tidak sampai di desa kami. namun sekarang sampai. Ada Irigasi yang jebol,” tutur salah seorang warga. Penyebab banjir di wilayah Sangkub dan Bintauna diakibatkan meluapnya tiga sungai yaitu Hoyawu, Gambuta dan Sangkub.
Ketua Bapemperda DPRD Bolmut, Saoda Lakoro memberikan informasi, di Huntuk, Kecamatan Bintauna, 9 rumah rata diterjang banjir. Hingga berita ini dipublis, masyarakat sedang berusaha keluar dari wilayah banjir untuk menyelamatkan diri.
(#/Chag/Yogi)