Seiring dengan program vaksinasi penangkal Covid-19 massal, menyeruak juga satu fakta: banyak yang tidak mau atau ragu divaksin, gegara satu-satunya cara vaksin adalah dengan disuntik.
Bahkan beberapa visual lucu sengaja dibuat yang intinya (beberapa) orang mau divaksin, asal bukan cara disuntik, melainkan diminum. Itu disebabkan banyak yang takut disuntik. Bahkan termasuk Nakes (dokter, perawat dan sebagainya).
Ketakutan adalah respons vital seseorang terhadap bahaya fisik dan emosional. Rasa takut membuat seseorang seolah-olah tidak mampu melindungi diri dari ancaman yang ada dihadapinya. Serangan ketakutan ini dapat muncul saat Anda akan melakukan presentasi pertama kalinya atau saat Anda akan melakukan kencan pertama.
Nah, serangan ketakutan seperti ini dikenal dengan rasa gugup. Namun, ketika ketakutan yang dialami terasa sangat mengancam hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, maka Anda dianggap mengalami fobia atau rasa takut yang berlebihan akan sesuatu.
Tanda Seseorang Mengalami Ketakutan.
Ketika Anda merasa takut atau cemas, pikiran dan tubuh bekerja dengan sangat cepat. Melansir dari Mental Health Foundation, ini kondisi yang dialami saat merasa takut, yaitu:
- Jantung berdetak kencang atau tidak teratur;
- Bernapas sangat cepat;
- Otot terasa lemas;
- Mengeluarkan banyak keringat panas dingin;
- Perut terasa tidak enak;
- Sulit berkonsentrasi dengan hal lain;
- Pusing;
- Telapak tangan dingin;
- Sulit makan;
- Mulut kering;
- Otot sangat tegang.
Nah, kondisi di atas sebenarnya bertujuan mempersiapkan kamu untuk menghadapi keadaan darurat. Ketakutan membuat darah mengalir ke otot, meningkatkan gula darah, dan membuat mental agar fokus pada hal yang dianggap tubuh sebagai ancaman.
Apabila kecemasan yang dialami berlangsung dalam waktu lama, Anda mungkin mengalami gejala yang lebih serius, seperti mudah tersinggung, sulit tidur, sakit kepala, atau kesulitan melanjutkan pekerjaan atau merencanakan pekerjaan.
Tips Menghilangkan Rasa Takut
Jika rasa takut yang dialami mengganggu kehidupan sehari-hari, Anda perlu menjalani terapi. Terapi ini harus dilakukan terapis profesional yang dapat mengidentifikasi cara agar mampu mengatasi rasa takut tersebut.
Melansir dari Psychology Today, salah satu pengobatan utama untuk menangani rasa takut adalah terapi paparan. Terapis akan memandu kamu untuk terlibat dalam menangani ketakutan yang kamu miliki.
Misalnya, seseorang yang takut dengan ketinggian mungkin diminta untuk memikirkan pesawat, melihat gambar pesawat, mengunjungi bandara, masuk ke pesawat dan akhirnya mampu pergi dengan pesawat.
Pengobatan utama lainnya adalah terapi perilaku-kognitif yang sering dikombinasikan dengan terapi paparan. Terapi ini membantu seseorang untuk mengubah persepsi tentang hal yang mereka anggap menakutkan.
Selain terapi, pemberian obat-obatan mungkin juga perlu diberikan. Dokter biasanya meresepkan beta-blocker untuk memblokir adrenalin dan menurunkan denyut jantung serta tekanan darah. Benzodiazepin yang bekerja pada reseptor di otak untuk menginduksi relaksasi juga dapat diresepkan. (*/halodoc)